SETELAH Komisi Tarbiyah dan Pendidikan serta Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI (Majelis Ulama Indonesia) Karimun sukses melaksanakan program-programnya di ujung November dan awal Desember 2015, terakhir Komisi Luar Negeri yang menuntaskan programnya untuk kegiatan tahun 2015. Semua komisi memang diharapkan untuk sudah menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan dan sudah pula dianggarkan.
Sesuai rencana, pada hari Ahad (20/12/15) lalu sekitar 30 orang pengurus MUI Karimun meninggalkan Kota Karimun untuk menuju ke Kuala Lumpur (KL) Ibu Kota Malaysia. Dua sasaran sudah ditetapkan dalam program yang diberi label Study Comparative MUI Karimun ke Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) dalam usaha mencari dan menggali informasi perihal pengelolaan syiah di Malaysia. Selain ke kantor pengelola agama di Malaysia rombongan juga berkunjung ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di KL.
Berangkat pada Ahad pagi dari Pelabuhan Internasional Karimun menuju ke Pelabuhan Puteri Harbour dan meneruskan perjalanan dengan bus (bas, kata orang Malaysia) rombongan tiba di KL pada sore hari. Perjalanan menjadi agak lama karena oleh pemandu perjalanan membawa rombongan untuk istirahat di beberapa tempat wisata. Menjelang waktu magrib rombongan tiba dan singgah di Masjid Putera Jaya. Setelah berfoto-foto dan menikmati suansa Putera Jaya (lokasi baru Pemerintah Malaysia di luar KL) rombongan chek in di Hotel Citin Seacare KL. Malam ini rombongan beristirahat di hotel atau masing-masing dapat menikmati Kota Metro KL dengan berjalan-jalan sendiri atau membuat rombongan kecil sendri.
MUI Karimun di JAWI |
Hari Senin (21/12) rombongan MUI Karimun berkunjung ke JAWI (Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan) yang merupakan penunjukan oleh JAKIM untuk pembahasan masalah syiah yang menjadi tujuan kunjungan MUI Karimun. Setelah dari pukul 08.00 s.d. 10.30 WM rombongan mengunjungi masjid negara KL, rombongan diterima oleh pengurus JAWI di ruang pertemuan di lantai IV Kantor JAWI. Kurang lebih dua jam pertemuan, rombongan dijamu makan nasi lemak dan kueh-mueh. Dan setelah berfoto-foto di ruang dan di luar ruangan, rombongan meninggalkan gedung bertingkat sebelas itu.
Kunjungan ke KBRI dilaksanakan pada pukul 14.30 WM yang diterima oleh perwakilan Dubes Malaysia, Pak Tri dan stafnya. Dubes sendiri menurut Pak Tri sedang berada di Jakarta karena urusan negara. Di KBRI rombongan mendiskusikan perihal strategi pembinaan umat beragama, khususnya yang beragama Islam yang ada di Malaysia. Dalam diskusi ini banyak sekali informasi yang diperoleh rombongan MUI Karimun dalam kaitan pembinaan keagamaan umat (rakayat Indonesia) di Malaysia, khususnya di KL.
MUI Karmun di KBRI Kuala Lumpur |
Jika di JAWI pengurus MUI banyak mendapat informasi cara mengelola dan mengontrol syiah, di KBRI rombongan mendapat informasi masalah-masalah keluarga Indonesia, terutama TKI dalam hal pelaksanaan dan pembinaan keagamannya. Disinggung juga –sesuai pertanyaan peserta diskusi– masalah pernikahan tak resmi yang banyak terjadi antara orang Malaysia dan Indonesia dan atau antara orang Indonesia sesama Inbdonesia. Pertemuan ditutup dengan saling menyerahkan cindra mata antara delegasi MJUI Karimun dengan perwakilan Dubes RI di KL. Hal yang sama juga sudah dilaksanakan di JAWI setelah pertemuan usai.
Selama satu hari penuh, rombongan MUI menggunakan waktu untuk kegiatan yang sudah diprogramkan oleh Komisi Luar Negeri MUI. Rombongan melanjutkan perjalanan ke Johor untuk bersiap-siap kembali ke Karimun besoknya. Satu malam bermalam di Negara Bagian Johor Bahru karena tidak mungkin langsung kembali. Terlepas dari berbagai kekurangannya, kegiatan ini sudah berjalan sesuai rencana.***