banner 728x250
Konten Berita [ 70 telah dilihat ]
Berita  

Website Lengang

banner 120x600
banner 468x60
SETELAH pada tahun 2016 MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Karimun tidak mendapat bantuan dana dari Pemerintah kelihatan sekali sunyi-senyapnya kegiatan MUI pada tahun itu. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, ketika dana anggaran kegiatan masih mengalir, tampak sekali begitu banyaknya kegiatan MUI. Tahun lalu itu organisasi keagamaan mitra Pemerintah itu benar-benar lengang dari kegiatan.

Sebagai salah seorang pengurus periode 2012-2017 dengan masa khidmat tinggal beberapa bulan saja, kesunyian dari kegiatan ini memang terasa menyesak pikiran. Terasa ada sesuatu yang hilang, mengingat MUI selama ini terkenal sebagai organisasi keagamaan yang paling tinggi volume kegiatannya.
Pada tahun 2014 lalu, misalnya ketika begitu hangatnya isu penyesatan umat oleh Syiah (Karimun) di satu sisi, dan banyaknya penentangan umat terhadap keberadaan Syiah di Kabuaten Berazam ini, MUI membuat kegiatan yang cukup menghebohkan Provinsi Kepri bahkan Indonesia dengan digelarnya Dialog Suni-Syiah. Waktu itu, dedengkotnya Syiah didatangkan dari Jakarta, selain tentunya ahlinya Suni. Dialog yang dijaga ketat oleh polisi dan tentara waktu itu, berjalan lancar. Itu menajdi catatan yang paling spektakular dari banyak kegiatan yang diadakan MUI Karimun.
Ada banyak kegiatan lainnya pada tahun itu. Bahkan pada tahun berikutnya –2015– juga masih cukup kegiatan yang dilaksanakan oleh MUI Karimun dengan anggaran yang digelontorkan oleh Pemda Karimun. MUI menjadi organisasi keagamaan yang sangat banyak kegiatannya. Termasuk dalam kegiatan MUI adalah dengan hadirnya website ini di tengah-tengah masayarkat.
Kini, sejak tahun lalu itu kegiatan MUI menjadi begitu sepi. Jika tahun 2016 masih ada kegiatan, itu hanya mengisi kuliah singkat pada waktu solat zuhur di  masjid Baitul Karimun. Itupun dengan menggunakan dana pribadi pengurus. Setiap pengurus memberikan sumbangan (infak) untuk terlaksanakanya kegiatan ‘kultum’ itu. Dan kegiatan ceramah singkat di bulan Ramadhan itu adalah satu-satunya kegiatan MUI.
Pada tahun 2017 ini, informasi belum resmi mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Karimun telah menyetujui untuk memberikan dana bantuan (hibah) ke MUI Karimun. Lumayan besarnya, informasinya. Hanya saja, pengurus sepertinya belum mengajukan permintaan pencairan ke Bagianb Keuangan Pemda Karimun. Padahal untuk mengajukan permintaan pencairan biasanya juga tidak terlalu mudah. Butuh waktu lumayan juga untuk prosesnya. Sayangnya pengajuan itu belum ada, menurut orang keuangan.
Semoga uang itu cepat cair dan pengurus segera dapat merancang kegiatan apa yang dapat dilaksanakan dalam usaha membuat MUI Karimun tetap berkegiatan. Jangan terus sepi dan lengang lagi. Semoga!***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *