banner 728x250

Ada Apa Dengan Waktu (AADW) – (5)

banner 120x600
banner 468x60

Berikan Waktu Terbaik mu Untuk Allah
Apakah sejarah pernah mencatat contoh seperti ini? Apakah ada umat yang menyamai mereka? Semoga Allah merahmati orang yang berkata: Mereka itu adalah orang tuaku, maka jadikan aku sepertimereka. Jika Engkau mengumpulkan kami wahai Dzat Yang Maha Mengumpulkan Saya setuju dengan apa yang dikatakan penyair: Allah tahu suatu hari ketika saya menyelisihi perjalanan mereka Sehigga air mata keliru melewati tempat mengalirnya As-Sari As-Saqthi Rahimahullah berkata, ‘.’Jika saya ketinggalan bagian dari wiridku, tidak mungkin saya mengqadha’nya selamanya.” Dikarenakan seluruh waktunya penuh dengan ketaatan sehingga tidak ada waktu luang baginya untuk mengqadha” apa yang terlewat.(19)
Dikatakan kepada Hah’, pembantu Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu, “Apa yang dilakukan oleh Ibnu Umar di rumahnya bersama keluarga?” Dia menjawab, “Dia selalu berwudhu pada setiap kali shalat dan Mushaf selalu ada di depannya.”(20) Al-Hafldz bin Hajar Al-Asqalani Rahimahullah berkata, “Di antara cerita tentang AI-Hafldz Syamsuddin Mahmud bin Abdurrahman AI-Ashbahani Rahimahullah adalah bahwa beliau tidak mau banyak makan supaya tidak perlu minum sehingga pergi ke kamar mandi dan kehilangan waktu.”(21)
Simaklah seni AI-Khathib Al-Baghdadi dalam memanfaatkan waktunya, “Dia berjalan di tengah jalan dan di tangannya ada buku yang dibacanya.”(22)
Mahasuci Allah yang telah memperkenalkan kepada mereka tentang nilai waktu dan mengilhamkan kepada mereka cara menjaga dan meman. faatkannya. 
Para salaf telah memanfaatkan waktu mereka hingga ketika mereka dalam keadaan sakaratul maut dan dalam kesulitan. 
Ibrahim bin Al-Jarah berkata, “Imam Abu Yusuf Al. Qadhi Rahimahullah sakit. Kemudian, saya datang menje. nguknya. Saya mendapati dia sedang pingsan. Ketika bangun dia berkata kepadaku, ‘Wahai lbrahim, bagaimana pendapatmu tentang masalah ini dan itu?” Saya jawab, “Dalam keadaan seperti ini?” Dia menjawab, ‘Tidak apa-apa. Semoga dengan belajar kita bisa selamat….” Kemudian, saya berdiri dan tidak lagi mendatanginya hingga mendengar suara hembusan nafas terakhirnya. Ternyata dia telah meninggal dunia.”(23)
Demikianlah keadaan para salaf yang salih dan beritaberita mereka. Lalu bagaimana halnya dengan kita? Wahai saudaraku, kaum itu telah beruntung, sedangkan kamu tidur. Kamu telah merugi, sedangkan mereka kembali dengan membawa keuntungan. Di malam hari kamu tidur, dan di siang hari sibuk dengan manusia. Kamu tidak punya keinginan, kecuali makan, minum, tidur, dan jimak saja.(24)
(Selesai)
——————-
Foot Note;
(19). Shaff’atu Ash-ShafTah, ||, 248. 
(20). Zaad AI-Muslim karya As-Sanqithi, Juz III. 
(21). Ad-Durar Al-Kaminah karya Ibnu Hajar, VI, 85. ” 
(22). Tadzkiratu AI-Huh’adz, Adz-Dzahabi, III, 114. 
(23)“ AI-Jawahir AI-Mudhi’ah fi Thabaqaat AI-Hanafiyah, karya AlQurasyi, Juz l. 
(24)‘ At-Tabshirah karya lbnu Al-Jauzi, Juz I. 
—————
Dikutip kembali dari buku :
١٢٥ طريقة لحفظ الوقت
125 Cara Memanfaatkan Waktu. Penulis: Abu Al-Qa’qa bin Sholih bin Ibrahim Ishaq Ash-Shai’iri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *