Petikan Faedah Surat Yunus 10 ayat 7,8 dan 11
Tentang Akhir Kehidupan Para Pemburu Dunia
Oleh : Abu Mujahid Lingga
اِنَّ الَّذِيْنَ لَا يَرْجُوْنَ لِقَاۤءَنَا وَرَضُوْا بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَاطْمَـَٔنُّوْا بِهَا وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنْ اٰيٰتِنَا غٰفِلُوْنَۙ (٧)
اُولٰۤىِٕكَ مَأْوٰىهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ (٨)
…… فَنَذَرُ الَّذِيْنَ لَا يَرْجُوْنَ لِقَاۤءَنَا فِيْ طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُوْنَ (١١)
Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan (kehidupan) itu, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami,(Q.S 10:7).
mereka itu tempatnya di neraka, karena apa yang telah mereka lakukan,(Q.S 10:8).
…. Namun Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, bingung di dalam kesesatan mereka. (Q.S 10:11) [1]
Penjelasan Tafsir :
Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami di akhirat untuk dihisab, juga tidak menginginkan pahala atas amal mereka karena mereka mengingkari Hari Kebangkitan. Lalu mereka rela mengganti kehidupan akhirat dengan kehidupan di dunia dan mereka merasa tenteram didalamnya. Dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kauniyah dan syariah.
Tempat kembali mereka di akhirat adalah neraka Jahanam, sebagai balasan atas dosa dan kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat selama di dunia.
Tempat kembali mereka di akhirat adalah neraka Jahanam, sebagai balasan atas dosa dan kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat selama di dunia.
Maka dari itu, Kami akan membiarkan orang-orang yang tidak takut akan hukuman Kami dan tidak mempercayai Hari Kebangkitan dan Kiamat dalam kesombongan dan kecongkakannya. mereka pun akan terus berada dalam kesesatan dan kebimbangan.[2]
Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan/tidak percaya akan pertemuan dengan Kami) pada hari berbangkit nanti (dan mereka merasa puas dengan kehidupan dunia) sebagai ganti daripada kehidupan akhirat karena mereka tidak mempercayai adanya hari akhirat itu (serta merasa tenteram dengan kehidupan itu) merasa tenang dengan kehidupan dunia (dan orang-orang yang terhadap ayat-ayat Kami) bukti-bukti yang menunjukkan kepada keesaan Kami (mereka melalaikan) mereka sama sekali tidak mau memikirkannya.
(Mereka itu tempatnya ialah neraka disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan) berupa kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan maksiat.
Kami tinggalkan (orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami bergelimang di dalam kesesatan mereka) mereka hidup diselimuti oleh keraguan yang membingungkan.[3]
Meskipun bukti kebesaran dan kekuasaan Allah telah terbentang luas di alam raya sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat sebelumnya, namun masih ada sebagian manusia yang tidak percaya dan mengingkari adanya Allah. Mereka merasa puas dengan kehidupan dunia. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami di Hari Akhirat nanti dengan adanya pahala bagi yang beramal saleh dan siksa bagi yang durhaka, dan mereka merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu, sehingga tidak pernah berbuat untuk kehidupan akhirat, padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, yakni tidak menghiraukan petunjuk yang ada di dalam Al-Qur’an dan tidak sedikit pun mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta.
Maka mereka itu tempatnya di neraka, karena apa yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia, berupa kedurhakaan kepada Allah.Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, yakni tidak percaya pada hari Kiamat dalam keadaan bingung dan tetap berada di dalam kesesatan mereka sesuai kemauan mereka.[4]
Allah Swt. berfirman menceritakan keadaan orang-crang yang celaka, yaitu mereka yang ingkar terhadap hari pertemuan dengan Allah kelak pada hari kiamat. Mereka sama sekali tidak percaya dengan hari pertemuan itu, merasa puas dengan kehidupan dunia ini. serta hati dan jiwa mereka merasa tenteram dengan kehidupan dunia.
Al-Hasan mengatakan, “Demi Allah, mereka sama sekali tidak menghiasi dunia dan tidak pula mengangkatnya, melainkan mereka hanya merasa puas dengan kehidupan dunia, sedangkan mereka melupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang ada pada semesta alam ini, karena mereka tidak mau memikirkannya. Mereka pun melalaikan hukum Allah yang ada pada syariat agama-Nya. Karena itulah maka tempat kembali mereka kelak di hari kiamat adalah neraka, sebagai pembalasan atas apa yang selama di dunia mereka lakukan, yaitu berupa dosa-dosa, kesalahan-kesalahan, dan kejahatan-kejahatan, di samping kekufuran mereka kepada Allah, Rasul-Nya, dan hari kemudian.”[5]
Faedah/Pelajaran :
Beberapa sifat-sifat para ahli dunia yang akan di tempat kan Allah Ta’ala di neraka;
(1). Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami
(2). Merasa puas dengan kehidupan dunia serta
(3) (Orang-orang yang) merasa tenteram dengan (kehidupan dunia)
(4). Orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami
(5). Allah akan membiarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Nya, bingung di dalam kesesatan mereka.
Referensi :
[1]. Quran.Kemenag.go.id
[2]. Al-Muyassar Tafsir Terjemahan
[3]. Jalalain Tafsir Terjemahan
[4]. Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Tafsir Ringkas.
[5]. Ibnu Katsir Tafsir Terjemahan