banner 728x250

Ada Apa Dengan Waktu (AADW) – (1)

banner 120x600
banner 468x60



Bismillahirrahmanirrahim,
Berikan Waktu Terbaik mu untuk Allah

Sesungguhnya mengetahui perjalanan orang-orang salih dan mengetahui sejauh mana kesungguhan mereka memanfaatkan usia dalam ketaatan dapat menyalakan semangat dan membangkitkan kesungguhan dalam hati seorang Muslim. Orang salih memanfaatkan detik-detik usia-nya untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Hal ini dapat kita baca dalam cerita dan berita tentang para salaf (orang-orang Soleh terdahulu). Allah menguatkan hati para wali-Nya, sebagaimana yang difirmankan-Nya:
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman” (Huud: 120)
Imam Abu Hanifah Rahimahullah berkata, “Cerita tentang ulama dan kebaikan mereka lebih saya senangi daripada fikih karena cerita-cerita itu adalah etika dan akhlak suatu kaum.(1)

Para salaf telah memberikan contoh yang baik dalam memanfaatkan detik-detik waktu dan sisa-sisa umur mereka. Mereka berteladan kepada pemimpin orang-orang yang bertakwa dan imam orang-orang yang menjaga waktu, yaitu Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Oleh karena itu marilah kita berjalan bersama-sama di taman mereka yang hijau dan memetik bunga-bunganya yang indah
Hasan Al-Bashri Rahimahullah berkata, “Saya pernah menemukan suatu kaum yang lebih semangat dalam memanfaatkan waktu mereka daripada semangatmu dalam mendapatkan uang dirham dan dinar.(2)
Hasan Al-Bashri Rahimahullah mengatakan perkataan ini kepada para tabiin yang datang setelah para shahabat yang mulia. Demi Allah, seandainya Hasan Al-Basri mengetahui zaman kita ini, yang mana waktu menjadi barang yang murah dan lebih tidak ber-harga daripada debu yang diinjak-injak kaki, lalu apa yang
akan dikatakannya?!!

Abu Muslim Al-Khaulani Rahimahullah berkata: Seandainya dikatakan kepadaku bahwa sesungguhnya Neraka Jahannam telah dinyalakan sekarang, tentu saya tidak bisa lagi menambah amalku.” Beliau berkata begitu mungkin karena seluruh waktunya digunakan dalam ketaatan.(3)
Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata, “Saudara guru kami yang bernama Abdurrahman bin Abdul Halim bin Taimiyah bercerita kepada kami, dari ayahnya, “Kakekku (Majduddin bin Taimiyah) jika masuk kamar mandi berkata kepadaku, Bacalah buku ini dan tinggikanlah suaramu sehingga saya mendengar. Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, “Hal ini menunjukkan kepada kuatnya semangat beliau dalam belajar dan menjaga waktunya.”(4)

Hammam bin Al-Harits Rahima-hullah berdoa, “Ya Allah, sembuhkan aku dengan mudah bangun tidur dan berilah rizki kepadaku dengan begadang dalam ketaatan pada-Mu.” (5)
(InsyaAllah bersambung……..)
Artikel selanjutnya:
———-
Foot Note:
(1).Jami’ Bayan Ai-llm wa Fadhlih, Imam Ibnu Abdul Barri, Juz I
(2).Syarh As-Sunnah karya Imam Al-Baghwi, Juz IV
(3).Lihat buku Hilyatu Al-Auliya’ Abu Na’im Al-Ashbaani, II, 124
(4)’ Zail Thabaqaat .di-Hanabilah, Ibnu Rajab Al-Hambali, II, 249. ‘
(5). Shaffatu Ash-Shaffah karya lbnu Al-Jauzi, Ili, 22. 
—————-
Dikutip kembali dari buku :
١٢٥ طريقة لحفظ الوقت
125 Cara Memanfaatkan Waktu. Penulis: Abu Al-Qa’qa bin Sholih bin Ibrahim Ishaq Ash-Shai’iri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *