banner 728x250

Tahun Ini Berjalan, Tahun Depan Dikhawatirkan

banner 120x600
banner 468x60
Dari Google

JIKA anggaran untuk kegiatan operasional MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Karimun tahun 2017 tidak jelas juga seperti pada tahun 2016 ini, dikhawatirkan program-program MUI yang sudah disusun tidak akan dapat dijalankan. Akan semakin sulit orgnisasi keagamaan mitra pemerintah ini bergerak dan menggerakkan dirinya. Senang atau tidak senang, fakta selama ini bahwa dana sangat menentukan kesuksesan kegiatan.

Untuk kegiatan Ramadhan tahun 2016 ini, misalnya sudah terjadi ketidakjelasan anggarannya sejak awal tahun lalu. Padahal waktu itu, proposal usulan anggaran MUI seperti dua-tiga tahun sebelumnya sudah diajukan dan konon sudah diterima Pemerintah. Faktanya sampai menjelang Ramadhan tiba, anggaran itu tidak juga jelas. Jika tahun-tahun sebelumnya rencana anggaran itu dipenuhi Pemerintah Daerah melalui anggaran bantuan sosial, tapi tahun 2016 ini sama sekali tidak ada. Akibatnya, untuk merealisasikan program dakwah untuk umat yang dilaksanakan bersempena datangnya bulan Ramadhan, harus ditopang langsung dengan menggunakan uang pribadi pengurus.
Dalam rapat pengurus yang membahas pelaksanaan program dakwah dalam bulan Ramadhan (seperti tahun-tahun sebelumnya) disepakati kalau program harus berjalan seperti tahun 2015 tapi biayanya akan disumbangkan oleh pengurus dari uang pribadinya sendiri. Artinya para pengurus (yang hadir dalam rapat) bersedia mengeluarkan uang pribadinya untuk dipergunakan melaksanakan program. Untuk melaksanakan program dakwah berupa Kuliah Zuhur (qobla/ ba’da) di dua masjid, Baitul Karim dan Ibadurrahman Kecamatan Karimun, seperti biasa MUI akan mengirimkan para muballigh. Tentu saja untuk kegiatan itu diperlukan dana transportasi bagi muballighnya.

Nah, untuk pembayaran uang transportasi itulah diperlukan dana kes, sementara uang yang tersedia menurut bendahara MUI sudah tidak ada. Maka digalanglah dana dari pengurus MUI yang kebetulan hadir dalam rapat tersebut. Maka berjalan jugalah program tersebut untuk tahun 2016 (1437 H) ini. Masalahnya, bagaimana untuk tahun depan?

Dapat dipastikan bahwa untuk tahun depan tentu saja masih tanda tanya besar. Mengkhawatirkan? Itulah kemungkinan terbesarnya. Tidak ada jaminan uang bantuan sosial sebagaimana tahun-tahun sebelumnya akan didapatkan dari Pemerintah. Akankah meminta sumbangan suka-rela dari pengurus lagi? Juga akan menyisakan tanda tanya besar.

Lalu? Selain berharap adanya kembali bantuan anggaran operasional dari Pemda atau dana lain, juga diharapkan pengurus MUI segera membicarakan masalah ini dengan serius. Pengurus harus berusaha mencari jalan keluar agar kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Jika tidak semua program akan terlaksana, sebagian pun juga tidak masalah. Jangan sampai semuanya tidak dapat berjalan lagi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *